Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser. Sangkulirang merupakan salah satunya formasi karst di Kutai Timur yang berstatus sebagai kawasan pusaka alam dan budaya. Sebagai pegunungan karst raksasa, Sangkulirang memiliki panorama alam menakjubkan karena membentang dari Kabupaten Kutai Timur hingga Kabupaten Berau.
Dinding-dinding terjal, gua bawah tanahnya memiliki ukiran alam eksotis yang mirip lukisan. Sesar Mangkalihat merupakan sesar mendatar yang diidentifikasi di pantai timur Pulau Kalimantan dengan panjang patahan lebih dari 400 kilometer. Berdasarkan kajian Badan Geofisika Kelas III Balikpapan tahun 2018, patahan ini didominasi oleh patahan naik yang memanjang dari laut hingga ke daratan Kabupaten Berau. Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Adhi Agus, mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan di Situs Sangkulirang telah menganalisa sampel kalsium karbonat yang dicuplik dari gambar banteng kuno. Sementara itu, peneliti dari Griffith University dari Australia, Maxime Aubert, mengatakan bahwa sampel yang dianalisis dari situs Jeriji Saleh di Sangkulirang meliputi sejumlah sampel.
Menurutnya, Puslit Arkenas, ITB, dan Universitas Griffith pantas diberi penghargaan sebesar-besarnya atas kerja kerasnya, sehingga menghasilkan informasi pertanggalan tertua di dunia. "Peradaban tertua Indonesia yang ditemukan di Kutai Timur ini adalah menjadi berita kutim sangatta penting untuk dunia arkeologi, dan kita sebagai bangsa patut berbangga karena diwarisi peradaban tertua di dunia," kata I Made Geria, Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dikutip dari laman Arkenas Kemdikbud. Temuan ini merupakan hasil penelitian kerjasama bidang arkeologi antara Indonesia dan Australia, yang dilaporkan pada tahun 2018. Tim terdiri dari Peneliti Arkeologi Nasional, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Griffith Australia.